Pendahuluan
Tahun 2025 menjadi tonggak penting transformasi pendidikan Indonesia dengan terbitnya Permendikdasmen No. 9, 10, 11, 12, dan 13 Tahun 2025. Regulasi ini menekankan pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) sebagai strategi utama untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter sesuai Delapan Dimensi Profil Lulusan. Dalam konteks ini, pengawas sekolah berperan strategis sebagai pendamping, fasilitator, dan penggerak implementasi kebijakan di satuan pendidikan.
Kebijakan Permendikdasmen 2025
- Permendikdasmen No. 9–12 Tahun 2025 mengatur standar nasional pendidikan (SKL, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian).
- Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025 membawa perubahan penting:
- Tidak ada kurikulum baru; Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 tetap berlaku.
- Penajaman kerangka dasar kurikulum dengan pendekatan pembelajaran mendalam.
- Penyesuaian struktur kurikulum untuk semua jenjang.
- Penguatan kegiatan kokurikuler berbasis kolaborasi dan lintas disiplin ilmu.
- Integrasi Profil Lulusan 8 Dimensi: keimanan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.
- Penambahan mata pelajaran pilihan seperti Koding dan AI.
Peran Pengawas Sekolah
Pengawas sekolah kini bertransformasi dari sekadar pengendali menjadi pendamping strategis. Peran ini mencakup:
1. Advokasi dan Sosialisasi Kebijakan
Pengawas harus menguasai substansi regulasi dan mengkomunikasikannya secara aplikatif kepada kepala sekolah dan guru. Strategi efektif meliputi:
- Lokakarya berbasis studi kasus.
- Pendampingan penyusunan KSP (Kurikulum Satuan Pendidikan) dan RPP berbasis pembelajaran mendalam.
- Pemanfaatan platform digital untuk sosialisasi regulasi.
2. Supervisi Akademik dan Manajerial
Pengawas memantau kesesuaian implementasi dengan standar proses dan asesmen, serta memastikan integrasi 8 dimensi profil lulusan dalam praktik pembelajaran.
3. Fasilitasi Kolaborasi
Mendorong terbentuknya komunitas belajar sekolah dan antar sekolah sebagai wadah berbagi praktik baik guru dan pengembangan jejaring profesional.
Strategi Sosialisasi Regulasi yang Efektif
- Pendekatan berlapis: dinas pendidikan → pengawas → kepala sekolah → guru.
- Learning by Doing: simulasi penyusunan KSP dan Perencanaan Pembelajaran.
- Media digital: LMS, grup WhatsApp, kanal YouTube Kemendikdasmen.
- Coaching dan refleksi: pengawas menggunakan metode coaching untuk mendampingi kepala sekolah.
Delapan Dimensi Profil Lulusan dalam Pembelajaran Mendalam
Pembelajaran mendalam harus menginternalisasi 8 dimensi profil lulusan:
- Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan YME
- Kewargaan
- Penalaran Kritis
- Kreativitas
- Kolaborasi
- Kemandirian
- Kesehatan
- Komunikasi.
Pengawas memastikan dimensi ini hadir dalam:
- Intrakurikuler: pembelajaran tematik dan berbasis masalah.
- Kokurikuler: proyek penguatan 8 dimensi profil lulusan.
- Ekstrakurikuler: kegiatan yang mendukung kesehatan, kesenian, komunikasi, dan kolaborasi.
Contoh Praktik Baik Kepala Sekolah dan Guru
- Kepala Sekolah
- Mengembangkan KSP yang fleksibel, kontekstual, dan sesuai dengan karakteristik sekolah.
- Menciptakan budaya refleksi melalui lesson study dan diskusi guru.
- Guru
- Proyek Berbasis Masalah: misalnya proyek “Sekolah Bebas Sampah” yang mengintegrasikan IPA, IPS, dan Bahasa Indonesia.
- Pembelajaran Tematik Terpadu: tema “Lingkungan Sehat” menggabungkan konsep sains, seni, dan kewargaan.
- Kegiatan Reflektif: jurnal belajar harian dan diskusi kelompok untuk mengasah penalaran kritis dan komunikasi.
Contoh Praktik Baik Kepala Sekolah dan Guru
- Kepala Sekolah
- Mengembangkan KSP yang fleksibel dan kontekstual.
- Menciptakan budaya refleksi melalui lesson study dan diskusi guru.
- Guru
- Proyek Berbasis Masalah: misalnya proyek “Sekolah Bebas Sampah” yang mengintegrasikan IPA, IPS, dan Bahasa Indonesia.
- Pembelajaran Tematik Terpadu: tema “Lingkungan Sehat” menggabungkan konsep sains, seni, dan kewargaan.
- Kegiatan Reflektif: jurnal belajar harian dan diskusi kelompok untuk mengasah penalaran kritis dan komunikasi.
Kesimpulan
Pengawas sekolah adalah penggerak utama dalam mewujudkan pembelajaran mendalam melalui pendampingan, supervisi, dan fasilitasi kolaborasi. Implementasi regulasi terbaru harus diarahkan untuk menghidupkan 8 Dimensi Profil Lulusan dalam setiap aktivitas belajar. Dengan strategi sosialisasi yang efektif dan praktik baik yang terintegrasi, sekolah dapat menciptakan ekosistem belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.

