Banda Aceh, 3–8 November 2025 – Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Aceh sukses menyelenggarakan kegiatan Training of Trainer (ToT) Fasilitator Pembelajaran Mendalam bagi pengawas sekolah Batch 1 kelas PS 1. Pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat peran pengawas sekolah sebagai pendamping profesional dalam implementasi pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan kompetensi mendalam di satuan pendidikan.
Kegiatan ini berlangsung di Hotel The Pade, Jl. Soekarno-Hatta No.1, Daroy Kameu, Kec. Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, sebuah lokasi yang nyaman dan representatif untuk mendukung suasana belajar yang kondusif. Selama enam hari, para peserta mengikuti rangkaian sesi intensif yang dirancang untuk membekali mereka dengan keterampilan fasilitasi pembelajaran mendalam.
Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber berkompeten yang sebelumnya mengikuti Diklat ToT Narasumber Pembelajaran Mendalam bagi Pengawas Sekolah yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) di Hotel Solia Zigna Solo pada 30 Juni–5 Juli 2025. Dr. Agustina Endah Ekawaty, M.Pd., Pengawas Sekolah Kabupaten Bireuen, memiliki kepakaran di bidang supervisi serta pengalaman dalam pendampingan kepala sekolah dan guru. Sementara itu, Syamsiah Ismail, S.Pd., M.Pd., Pengawas Sekolah Kota Lhokseumawe, dikenal sebagai penulis inspiratif Balai Bahasa Aceh.
Kompetensi keduanya menjadikan setiap sesi pelatihan sarat wawasan dan motivasi, mendorong peserta untuk mengoptimalkan peran pengawas sekolah sebagai agen perubahan dalam transformasi pembelajaran. Selain itu, pelatihan ini disuguhkan dengan sesi kegiatan yang menyenangkan berbasis prinsip pembelajaran orang dewasa (andragogi), seperti:
- Diskusi interaktif yang mengaitkan pengalaman peserta dengan teori.
- Simulasi kasus nyata untuk mengasah keterampilan supervisi.
- Permainan edukatif yang memicu kolaborasi dan kreativitas.
- Refleksi kelompok agar peserta dapat menginternalisasi nilai-nilai kepemimpinan pengawas sekolah.
Pendekatan ini memastikan peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga merasakan pengalaman belajar yang bermakna, relevan, dan aplikatif.
Lima Modul Strategis yang Dibedah
Pelatihan ini dirancang dengan pendekatan sistematis melalui lima modul utama yang menjadi fondasi pengembangan fasilitator pembelajaran mendalam:
- Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset)
Membangun pola pikir positif dan adaptif pada pengawas sekolah agar mampu menghadapi tantangan perubahan pendidikan dengan sikap terbuka dan inovatif. - Konsep dan Kerangka Pembelajaran Mendalam
Memahami filosofi dan struktur pembelajaran mendalam yang berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas. - Penyelarasan Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan dengan Pembelajaran Mendalam
Harmonisasi antara arah kebijakan sekolah dan praktik pembelajaran mendalam agar tercipta ekosistem pendidikan yang berkelanjutan. - Pendampingan Kepala Sekolah dan Guru dalam Implementasi Pembelajaran Mendalam
Pendamping menjadi mitra strategis bagi kepala sekolah dan guru, bukan sekadar pengawas, tetapi fasilitator yang mendorong inovasi pembelajaran. - Penyusunan Rancangan dan Implementasi Inkuiri Kolaboratif Pembelajaran Mendalam
Merancang strategi pendampingan berbasis inkuiri kolaboratif, sehingga proses pengawasan menjadi lebih partisipatif dan solutif.
Antusiasme dan Dampak Pelatihan
Suasana pelatihan di kelas PS 1 dipenuhi semangat kolaborasi dan diskusi aktif. Para peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga terlibat dalam simulasi, studi kasus, dan praktik langsung. Antusiasme ini mencerminkan kesadaran bahwa pengawas sekolah memiliki peran krusial dalam memastikan transformasi pembelajaran di Sekolah Binaan. Pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga membangun jejaring kolaboratif antar pengawas sekolah.
Diskusi yang dinamis, ide-ide inovatif, dan komitmen peserta untuk mengimplementasikan pembelajaran mendalam menjadi bukti nyata keberhasilan kegiatan ini. Banyak peserta menyatakan bahwa pelatihan ini menjadi titik awal perubahan paradigma pengawasan sekolah dari sekadar kontrol menuju pendampingan yang inspiratif. Dengan bekal lima modul strategis, para pengawas siap mendampingi guru dan kepala sekolah dalam mewujudkan pembelajaran yang mendalam, bermakna, dan berorientasi pada pengembangan kompetensi abad ke-21.

