Transformasi pendidikan Indonesia menempatkan pengawas sekolah sebagai agen perubahan yang berada di garis depan. Mereka bukan sekadar pengendali administrasi, tetapi pemimpin pembelajaran yang memastikan implementasi Kurikulum Nasional, khususnya Kurikulum Merdeka, berjalan sesuai visi: menciptakan pembelajaran yang mendalam, bermakna, dan relevan dengan tantangan abad ke-21.
Mengapa Pembelajaran Mendalam?
Pembelajaran mendalam (deep learning) menekankan pemahaman konsep, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan mengaitkan pengetahuan dengan konteks nyata. Pendekatan ini berakar pada konstruktivisme, yang memandang siswa sebagai subjek aktif dalam membangun pengetahuan. Strategi seperti Problem-Based Learning (PBL) dan pembelajaran reflektif menjadi kunci untuk mengembangkan kompetensi yang lebih dari sekadar hafalan.
Pengawas berperan memastikan guru tidak hanya mengajar untuk ujian, tetapi memfasilitasi proses belajar yang menantang dan menyenangkan. Mereka mendorong guru mengintegrasikan proyek, diskusi, dan asesmen autentik yang sesuai dengan Delapan Dimensi Profil Lulusan.
Landasan Teori yang Menguatkan
Peran pengawas dalam mengawal pembelajaran mendalam dapat dijelaskan melalui beberapa teori pendidikan:
- Vygotsky – Zona Perkembangan Proksimal (ZPD)
Pengawas membantu guru memahami pentingnya scaffolding: dukungan agar siswa melampaui kemampuan awal melalui interaksi sosial. - Bloom – Taksonomi Tujuan Pembelajaran
Dari level mengingat hingga mencipta, pengawas memastikan guru merancang aktivitas yang mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. - Bandura – Pembelajaran Sosial
Pengawas mendorong praktik kolaboratif, di mana guru menjadi model pembelajaran aktif bagi siswa. - Taksonomi SOLO
Pengawas mengajak guru mengenali tahapan kualitas pemahaman siswa:
Pre-structural → Uni-structural → Multi-structural → Relational → Extended Abstract.
Dengan ini, guru dapat merancang asesmen yang menilai kedalaman pemahaman, bukan sekadar kuantitas informasi.
Kebijakan Nasional yang Menguatkan Peran Pengawas
Transformasi pendidikan tidak terjadi dalam ruang hampa. Kebijakan nasional memberikan legitimasi dan arah bagi pengawas:
- Permendikbudristek Nomor 25 Tahun 2024
Tentang Perubahan atas Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah. Regulasi ini menegaskan fleksibilitas beban kerja pengawas dan fokus pada supervisi akademik serta pendampingan profesional guru. [peraturan.bpk.go.id] - Permendikdasmen Nomor 11 Tahun 2025
Mengatur pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah. Pasal 23 menegaskan pengawas tetap melaksanakan supervisi sesuai aturan sebelumnya hingga ada penyesuaian status fungsional. [wacaberita.com] - Perdirjen GTK No. 4831/B/HK.03.01/2023
Tentang Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar. Kebijakan ini menandai transformasi peran pengawas sebagai pendamping strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran berbasis peserta didik. [pusatinfor…smen.go.id] - Kebijakan Merdeka Belajar & Kurikulum Merdeka
Memberikan ruang inovasi bagi guru dan menekankan fleksibilitas kurikulum, proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila, serta pembelajaran berbasis kompetensi. Pengawas menjadi fasilitator agar sekolah siap menghadapi tantangan seperti keterbatasan sumber daya dan pelatihan guru. [tribunnews.com]
Pengawas sebagai Pelopor Perubahan
Bagaimana pengawas berada di garis depan?
- Mendorong Inovasi Pembelajaran di Kelas
Pengawas menginspirasi guru untuk menggunakan metode berbasis proyek, teknologi digital, dan asesmen autentik. - Memberikan Dukungan Profesional kepada Guru
Melalui supervisi klinis, pendampingan, dan pelatihan, pengawas membantu guru memahami filosofi Kurikulum Merdeka dan praktik pembelajaran mendalam. - Menjaga Keselarasan Kebijakan dan Praktik
Pengawas memastikan bahwa kebijakan nasional tidak berhenti di dokumen, tetapi terwujud dalam rencana pembelajaran dan aktivitas kelas. - Fasilitator Perubahan Budaya Belajar
Pengawas menumbuhkan budaya refleksi, kolaborasi, dan pembelajaran sepanjang hayat di sekolah. Mereka mengajak guru untuk menjadi pembelajar aktif, bukan sekadar pelaksana kurikulum.
Inspirasi untuk Masa Depan
Pengawas sekolah adalah jembatan antara kebijakan dan praktik, antara visi dan realitas. Dalam konteks Kurikulum Nasional, mereka bukan hanya pengawas, tetapi pemimpin pembelajaran yang menggerakkan ekosistem pendidikan menuju kualitas yang lebih baik. Dengan mengedepankan pembelajaran mendalam, pengawas membantu guru mencetak generasi yang tidak hanya tahu, tetapi mampu berpikir kritis, kreatif, dan berkarakter.
Referensi Terkini (2023–2025)
- Kemendikbudristek. (2024). Permendikbudristek Nomor 25 Tahun 2024 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah.
- Kemendikdasmen. (2025). Permendikdasmen Nomor 11 Tahun 2025 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru.
- Dirjen GTK. (2023). Perdirjen GTK No. 4831/B/HK.03.01/2023 tentang Peran Pengawas Sekolah dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar.
- Jurnal Basicedu. (2025). Tantangan dan Strategi Implementasi Kurikulum Merdeka di SD.
- Paidea Journal. (2024). Pendekatan Pembelajaran Mendalam: Potensi dan Tantangan.
- CJPE. (2025). Integrasi Pembelajaran Mendalam dalam Kurikulum SD.
- Biggs, J., & Collis, K. (1982). Evaluating the Quality of Learning: The SOLO Taxonomy.
- Bloom, B. S. (1956). Taxonomy of Educational Objectives.
- Vygotsky, L. S. (1978). Mind in Society.
- Bandura, A. (1977). Social Learning Theory.

